Gerakan Wanita Komunis: Wanita dan revolusi

Legasi Gerakan Wanita Komunis sepanjang tiga tahun yang kritikal dari 1920–1922 tetap hidup, dan, dengan mengambil kira perbezaan sejarah, ia memberikan pandangan yang cukup menarik dan berguna terutama bagi mereka yang sedang berjuang hari ini untuk menghapuskan ketidaksamaan dan penindasan gender serta membebaskan wanita melalui transformasi demokratik sosialis
Apabila Sosialisme Menjadi Saintifik

Pergerakan sosial tidak bergerak dengan lurus ke arah suatu matlamat yang mutlak. Ia akan mencapai kemenangan dan kegagalan, mengambil satu langkah ke hadapan dan kadangkala terpaksa undur dua langkah ke belakang. Walau bagaimanapun, menggunakan kaedah analisa dialektika ataupun Marxisme, kita dapat meneliti nilai segala pengalaman yang dilalui oleh kelas pekerja itu secara menyeluruh. Di setiap revolusi yang diketengahkan oleh kelas pekerja dan massa, walaupun berakhir dengan kegagalan, ia tetap dapat mengumpul pengalaman dan materi-materi yang penting untuk perjuangan di masa hadapan.
The Pointless Debate over Bumiputera Quotas Between Racists and Meritocrats

“In a planned economy that serves the needs of human beings, there would be no need for such moralistic alternatives to racist quotas as merit, which presupposes in the first place a competitive economy that ultimately serves the needs of the wealthy and powerful. At best it is a coping mechanism on the part of the petty bourgeois who have had trouble dealing with the myth of upward mobility all crumbling down on him at once; at worst it is a cruel insult callously thrown at the workers of the world who feed, clothe, and shelter all of us, and who have brought us all the technological wonders of the world not because, but in spite, of their exploitation.”
Protes Rakyat Benci Rasuah: Refleksi Sosialis Alternatif

Sekali lagi kami menyahut seruan ini sambil juga berkempen dan menyeru agar kepimpinan SRBR mengambil pendirian mandiri yang bersifat anti kapitalisme dan berpendirian solidariti kelas pekerja, agar gerakan dapat bertahan kemandiriannya daripada menjadi tunggangan politik elit yang hakikatnya juga dipimpin individu yang langsung tidak mempunyai profil berjuang bersama rakyat dan juga terpalit tuduhan korupsi. Bagi kami SA dan SP, hanya melalui jalinan solidariti bersama politik pekerja kemandirian ini dapat dipertahankan.
Zon Ekonomi Khas Johor-Singapura (JS-SEZ): Bak kata pepatah ‘beri betis hendak peha’

JS-SEZ adalah cermin ketamakan sistem kapitalis yang mengorbankan manusia dan alam demi keuntungan. Namun, sejarah membuktikan kelas pekerja mampu mengubah nasib—jika bersatu dan berani. Di Johor, masa depan bukan milik Anwar Ibrahim atau Sultan, tetapi milik pekerja yang membina infrastruktur, menggerakkan ekonomi, dan berjuang untuk dunia tanpa eksploitasi.
Protes Mahasiswa dan Anak Muda: Rakyat Benci Rasuah

Dengan perubahan PM lebih dari 3 kali dalam tempoh kurang dari 2 tahun sejak PRU ke-15 sementara penindasan terhadap rakyat dan politik rasuah masih berterusan, bermakna anak muda dan mahasiswa sudah tidak percayakan politik elit dan memaksa mereka menuntut perubahan yang benar-benar konkrit di jalanan.
Public Health for Profits: Malaysian healthcare at the crossroads

The Madani state’s reform agenda has since its rise to power in 2022 turned out to include not only intensifying the exploitation of public health workers via its brutal imposition of one austerity policy after another, but also its continued push for privatization. The lesson could not be any clearer: once the profit motive enters the equation, healthcare ceases to prioritize human need. If the mantle is not taken up by the working class to organize collectively and resist these neoliberal policies, the complete collapse of our public healthcare system becomes not a question of if, but when.
Politik dari Penjara: Titah addendum untuk Najib

Persoalan dan kedudukan Najib ketika ini akan dilihat sebagai cerminan kepada ketidakmampuan kepimpinan kerajaan Madani untuk memastikan golongan kleptokrat dan perasuah untuk kekal berada di dalam penjara… Selagi mana institusi-institusi kenegaraan itu berada di bawah pengurusan lapisan golongan elit yang mengangkat kepentingan kelas pemodal, selagi itulah kita tidak dapat mengharapkan akan sebuah proses yang telus dan adil mengikut kepentingan kelas pekerja.
The Reformist Doctor Who Treats the Symptom, Not the Cause

Because PSM does not recognize, as we do, the material fact that the state is nothing more than an instrument of the ruling class—that is, a tool for domination of one class over another—thus it is at best reluctant, and at worst unwilling, to challenge the capitalist state at its core. Instead, its strategy revolves around operating within the constraints of the existing system, lobbying for reforms and seeking the support of progressive liberal allies along the way, promising to curb the excesses of capitalism.
Solidarity with Nurses and Healthcare Workers Against 45-Hour Work Week!

The government can never, and will never, treat our nurses and doctors fairly, so long as it remains pro-capitalist, not pro-worker. This was the case in the BN-UMNO era, and so is it now with this “progressive” Madani state. So long as the capitalist economic system of general labor exploitation remains unchallenged, and so long as capitalist politics remains the order of the day, all public services, healthcare included, can never truly serve the public — laborers and consumers alike.